SELF LOVE VS SELFISH
Apa itu “self love”? Mencintai diri sendiri atau yang biasa dikenal dengan self love adalah keadaan dimana seseorang dapat menghargai, menghormati, memahami dan mencintai dirinya sendiri, jika salah satu aspek tersebut belum terlaksanakan maka orang tersebut belum menerapkan self love ke dalam dirinya. Self love merupakan hal yang penting karena akan membawa kebahagiaan ke dalam diri sendiri, menimbulkan rasa percaya diri, dan lingkungan sekitar akan menjadi lebih positif dan dapat menjadikan diri sendiri sebagai motivasi untuk orang lain (Djogo dkk., 2021). Akhir-akhir ini, istilah self-love banyak digaungkan di media sosial. Istilah ini begitu populer sejak kesadaran akan pentingnya kesehatan mental menjadi topik yang kian banyak diperbincangkan oleh masyarakat. Namun, apa pentingnya self-love dan bagaimana cara menerapkannya?. Self-love mengharuskan kita untuk memperlakukan dan menerima diri sendiri dengan baik dan apa adanya.
Pentingnya Self-Love bagi Kesehatan Fisik dan Mental Anda
Self-love adalah sebuah fondasi yang memungkinkan kita untuk bersikap tegas, menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain, mengejar minat dan mimpi, serta merasa bangga kepada diri sendiri. Oleh karena itu, penting untuk mengelola self-love dengan baik. Tak hanya bermanfaat untuk membuat Anda merasa tenang dalam menjalani hidup, self-love juga memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan fisik maupun mental, di antaranya:
Mendapatkan kepuasan hidup
Saat benar-benar menerapkan self-love, Anda akan menerima diri sendiri apa adanya. Hal ini termasuk menerima semua kondisi dalam hidup, baik suka maupun duka, dan bertanggung jawab atas segala tindakan yang dilakukan. Semuanya tentu memengaruhi kepuasan dalam hidup karena Anda punya kontrol atas diri sendiri.
Membiasakan diri untuk hidup sehat
Dalam mencintai diri sendiri, Anda tentunya ingin memberikan yang terbaik bagi diri sendiri, termasuk dalam hal menjaga kesehatan tubuh.
Dengan adanya self-love, Anda akan termotivasi untuk hidup lebih sehat, misalnya dengan lebih banyak mengonsumsi makanan bergizi, mencukupi waktu istirahat, dan berolahraga secara rutin.
Meningkatkan self-esteem
Self-esteem memainkan peranan yang sangat penting dalam kesehatan mental. Self-esteem adalah cara seseorang memandang dan menerima dirinya sendiri, serta merasa percaya diri. Jika self-love dikelola dengan baik, self-esteem pun akan meningkat. Tak hanya itu, dengan mencintai diri sendiri, Anda juga akan lebih mudah mengatasi stres dan tegar dalam menghadapi permasalahan hidup.
Mengurangi risiko terkena gangguan mental
Kesulitan untuk menerima diri apa adanya dan tidak nyaman menjadi diri sendiri merupakan beberapa hal yang dapat membuat Anda stres. Jika dibiarkan, hal ini bisa mengganggu kondisi psikologis Anda. Beberapa riset pun menunjukkan bahwa orang yang memiliki self-esteem dan self-love yang rendah rentan terkena berbagai gangguan mental, seperti depresi, gangguan cemas, dan gangguan makan, seperti anoreksia dan bulimia. Oleh karena itu, agar kondisi mental Anda tetap sehat, penting untuk bisa menerima dan mencintai diri Anda apa adanya.
Adapun self love dapat diterapkan melalui beberapa hal, diantaranya:
1. Membuat daftar kegiatan positif yang dapat kita lakukan, dan kita sukai
2. Mulai menerima diri sendiri apa adanya dengan tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Cintai kekurangan dan kelebihanmu!
3. Mengurangi bermain sosial media yang umumnya menjadi sumber menurunnya kepercayaan diri.
4. Kamu dapat sesekali melakukan me time untuk menjernihkan pikiran saat sedang jenuh
5. Melakukan hal yang kamu sukai ataupun hal yang kamu kuasai.
6. Lebih berani untuk mengatakan “tidak” pada hal yang memang tidak bisa kamu lakukan.
Namun, tak jarang sifat Self love ini menjadi boomerang yang justru merugikan diri sendiri. Self love terkadang disalah artikan dengan menginterpretasikannya dengan selalu memiliki pemikiran tentang me, me and only me. Hal ini dapat kita sebut sebagai selfish dimana seseorang cenderung lebih memikirkan dirinya sendiri dibandingkan dengan orang lain, atau disebut juga egois ataupun serakah. Cinta diri dapat membawa kita pada cinta yang lebih besar dan kepedulian terhadap orang lain dan membantu kita untuk melihat bahwa seperti kita memiliki diri yang bijaksana, orang lain pun akan begitu. Keegoisan membuat kita memprioritaskan pikiran, kebutuhan, dan perasaan kita dengan mengorbankan orang lain. Jika self love mendorong kepercayaan dan cinta, maka selfish justru mendorong rasa takut, ketidakpercayaan, dan individualisme yang sangat ekstrem. Self love akan mendorong batas-batas yang sehat, memperlakukan orang lain dengan hormat dan memperlakukan orang lain dengan cara ini. Sementara selfish membuat kita melanggar batasan orang lain demi keuntungan kita dan mendorong kita melanggar batasan sendiri. Perbedaan antara kedua keadaan pikiran ini penting untuk dipahami saat mencoba untuk mencintai diri sendiri, karena self love memungkinkan kita menjadi sahabat sendiri serta sahabat yang penuh kasih untuk orang lain. Kita tidak membutuhkan lebih banyak keegoisan, tetapi kita pasti membutuhkan lebih banyak cinta diri.
Bagaimana self love dapat berubah menjadi selfish?
1. Tidak mampu mengontrol emosi
2. Tidak mau mendengarkan pendapat orang sama sekali
3. Selalu berkata “iya” pada semua hal
SUMBER :
Djogo, C. N., Setiawan, K., & Kartaatmadja, H. 2021. Perancangan Buku Ilustrasi Bertema Self Love Untuk Pembaca Perempuan Usia Remaja dan Dewasa Muda. Rupaka. 3(1).
https://www.alodokter.com/pentingnya-self-love-dan-cara-menerapkannya
https://psikologi.unnes.ac.id/self-love-atau-selfish/
https://www.pikiran-rakyat.com/gaya-hidup/pr-012949984/kenali-perbedaan-self-love-dan-selfish-dalam-memahami-cinta-untuk-diri-sendiri?page=2