Halo sobat MIPA! Gimana nih kabaranya? Sudah siap dengan awal semester yang indah? Pasti siap dong, dan siap ga siap harus siap ya sobat MIPA. Oh iya sobat, pasti beberapa dari sobat MIPA memiliki jarak yang sangat jauh antara kampus dengan tempat tinggalnya. Mungkin di luar pulau jawa dan sekitarnya. Nah, bagi sobat MIPA yang ga sabaran ingin cepat sampai dan memiliki budget lebih, pasti kalian lebih memilih transportasi udara bukan? Seperti pesawat ya sobat. Tahukan sobat MIPA mengapa pesawat bisa terbang? Padahal badan pesawatnya sendiri sangat berat, belum juga penumpang beserta barang bawaannya. Hal ini ada prinsipnya loh! Beberapa dari sobat MIPA mungkin sudah tahu jawabannya, kali ini Ilmu Pedia akan membagikan jawabannya bagi sobat MIPA yang belum tahu. Check it out!
Siapa sih hari gini yang ga tau pesawat? Salah satu produk teknologi yang perkembangannya juga dijadikan ukuran perkembangan teknologi tinggi dunia. Karena teknologi ini, sejarah manusia dapat diubah. Hal ini diyakini dan terbukti bahwa pesawat dapat membawa penumpang ke lokasi tujuan yang sangat jauh dalam waktu lebih cepat dan harganya yang terjangkau. Pesawat terbang memiliki istilah yang berbeda dengan pesawat udara ya sobat MIPA menurut pandangan dunia penerbangan. Istilah pesawat udara dapat memiliki arti yang lebih luas karena peswat udara mencakup beberapa transportasi udara seperti pesawat terbang dan helikopter. Menurut website Alat-Test.com, pesawat terbang diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu pesawat aerodin (pesawat lebih berat dari udara) dan pesawat aerostat (pesawat lebih ringat dari udara). Pesawat juga memiliki jenis yang berbeda-beda seperti pesawat eksperimental, pesawat angkut/ kargo, pesawat tempur dan masih banyak lagi. Nah, sekarang sobat MIPA sudah tahu sedikit tentang apa itu pesawat kan? Yuk gali lebih dalam lagi mengenai pertanyaan di awal tadi!
Mengapa pesawat mampu mengangkat beban yang sangat berat ke atas dan terbang di udara ya sobat MIPA? Tentu hal ini tidak aneh yang sobat, secara umum dikutip dari laman PPID BRIN (Portal Pejabat Informasi dan Dokumentasi Badan Riset dan Inovasi Nasional) karena pesawat memiliki empat macam gaya yang teraplikasikan seperti; gaya angkat, gaya gravitasi, gaya hambat, dan gaya dorong. Agar pesawat bisa terbang, maka pesawat harus memiliki gaya dorong yang lebih besar dari gaya hambat. Begitupun gaya angkatnya harus lebih besar daru gaya gravitasi, sebab yang mempengaruhi adalah massanya sobat. Artinya, kecepatan yang dibutuhkan pesawat harus tinggi supaya pesawat dapat bergerak maju ke depan. Makanya peswat memiliki mesin agar dapat membantu mendorong ya sobat MIPA. Kemudian, udara akan mengalir cepat melalui bagian sayap untuk menciptakan gaya dorong yang jauh lebih besar dari gaya hambatnya. Nah, disitulah gaya aerodinamis berada dan prinsip Bernoulli digunakan sobat MIPA.
Menurut prinsip Bernoulli, sebuah benda yang dipengaruhi oleh udara bergerak yang berbeda kecepatannya pada kedua sisinya, maka benda akan terdorong ileh udara ke bagian sisi yang memiliki kecepatan lebih besar. Pesawat terbang mengandalkan udara/ angin yang sangat kencang, maka dari itu pesawat melaju dengan sangat cepat untuk mengangkat kedua sayap pesawat sesuai prinsip Bernoulli. Dimana bagian atas sayap dibuat melengkung dan bagian bawahnya lebih rata. Desain ini dimaksudkan agar udara di bagian atas sayap dapat bergerak lebih cepat dari bagian bawah sayap. Kemudian, setelah tekanan yang lebih tinggi terjadi, gaya angkat muncul yang dapat menjadikan pesawat terangkat. Namun, pesawat hanya bisa terangkat jika gaya tersebut lebih besar dari massa pesawat ya sobat MIPA. Nah, jika sudah berhasil lepas landas, pilot tinggal mengendalikan pesawat dengan mengatur konsistensi dari gaya angkat tersebut.
Akhirnya sudah terjawab ya sobat MIPA mengenai pertanyaan tadi. Dapat disimpulkan bahwa agar dapat menerbangkan pesawat, prinsip Bernoulli merupakan pemahaman dasar tentang pembentukan gaya angkat pada pesawat terbang. Dengan memahami hubungan antara kecepatan aliran udara dan tekanan, sayap pesawat harus dirancang sedemikian rupa agar menghasilkan gaya angkat yang cukup untuk menerbangkan pesawat dengan stabil dan efisien. Apakah disini ada yang belum pernah naik pesawat? Kalau belum pernah maka sobat MIPA harus mencobanya.