Selamat datang di episode keempat ilmu pedia dari pengurusan BEM 2025 Kabinet Prakasha Vistara. Artikel kali ini akan membahas tentang matematika dibalik Crypto. Crypto adalah uang yang gak ada bentuk fisiknya, gak ada kantor, gak ada bank, tapi dipercaya banyak orang. Uang digital ini tercipta dan dijaga oleh rumus dan logika. Ayoo kita bahas lebih detail.
Tahun 2008, muncul nama misterius: Satoshi Nakamoto. Dia nulis whitepaper berjudul “Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System. Whitepaper itu ibarat cetak biru dari sistem keuangan digital baru. Isinya ngejelasin cara menciptakan mata uang digital yang bisa dipakai antar pengguna langsung, tanpa butuh perantara. Uniknya, sampai sekarang, identitas asli dari Satoshi Nakamoto belum pernah terungkap.
Sekarang kita bahas cara kerja bitcoin. Pertama, ada kriptografi kunci publik (public key cryptography). Metode ini memungkinkan komunikasi yang aman di jaringan terbuka. Setiap pengguna memiliki sepasang kunci: kunci publik yang dapat dibagikan secara terbuka, dan kunci privat yang harus dijaga kerahasiaannya.Ketika seseorang ingin mengirimkan aset digital (seperti Bitcoin), ia akan menggunakan kunci publik milik penerima untuk mengenkripsi transaksi. Transaksi ini hanya dapat dibuka dan diverifikasi menggunakan kunci privat penerima.
Kedua ada,fungsi hash yang digunakan untuk menjaga integritas data. Hash adalah fungsi matematika yang mengubah data input menjadi output string karakter tetap, biasanya berupa deretan angka dan huruf acak, yang dikenal sebagai hash value. Fungsi hash memastikan bahwa setiap blok data dalam rantai blockchain memiliki “sidik jari” unik yang dapat diverifikasi oleh semua pihak dalam jaringan.
Bitcoin menggunakan kriptografi kurva eliptik untuk proses tanda tangan digital, khususnya Elliptic Curve Digital Signature Algorithm (ECDSA). Perhitungan dalam kurva ini dilakukan di atas bidang bilangan modulo (finite field), sehingga semua operasi aritmetika dilakukan dengan aturan modulo. Keamanan metode ini bergantung pada kesulitan matematis dari masalah logaritma diskret pada kurva eliptik, yang tidak memiliki solusi efisien dengan teknologi komputasi saat ini.
Proof of Work (PoW) adalah mekanisme konsensus yang digunakan dalam jaringan Bitcoin untuk memvalidasi blok transaksi dan menjaga integritas jaringan. PoW bertujuan untuk membuat serangan terhadap jaringan menjadi sangat mahal dan tidak efisien, sehingga menjaga keamanannya. Seluruh sistem Bitcoin dan cryptocurrency modern berjalan berkat penerapan berbagai konsep matematika, mulai dari kriptografi kunci publik, fungsi hash, teori bilangan, hingga algoritma konsensus seperti Proof of Work. Tanpa keberadaan prinsip-prinsip ini, sistem uang digital terdesentralisasi tidak akan mungkin tercipta. Cukup sampai sini yaa, semoga artikel ini membantu menambah wawas kita semua tentang apa yang terjadi disekitar kita… Kira-kira episode selanjutnya mau bahas apa lagi yaa?

