HARI PAHLAWAN
10 NOVEMBER 2022

Sejarah Hari Pahlawan
  Setiap 10 November, negara kita tercinta memperingati Hari Pahlawan. 10 November juga dikenal sebagai Pertempuran Surabaya dan tercatat sebagai salah satu peristiwa penting dalam sejarah Republik Indonesia (RI), karena pada 10 November 1945 terjadi pertempuran besar pasca kemerdekaan.
  Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, pemerintah mengeluarkan maklumat yang menetapkan mulai 1 September 1945 bendera nasional Sang Saka Merah Putih dikibarkan di seluruh wilayah Indonesia. Gerakan pengibaran bendera tersebut meluas ke seluruh daerah-daerah, salah satunya di Surabaya.
  Pada pertengahan September, tentara Inggris mendarat di Jakarta dan mereka berada di Surabaya pada 25 September 1945. Tentara Inggris tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) datang bersama dengan tentara NICA (Netherlands Indies Civil Administration). Tugas mereka adalah melucuti tentara Jepang dan memulangkan mereka ke negaranya, membebaskan tawanan perang yang ditahan oleh Jepang, sekaligus mengembalikan Indonesia kepada pemerintahan Belanda sebagai negara jajahan.
  Namun gejolak antara tentara dan milisi pro kemerdekaan Indonesia dan pihak Belanda sudah dimulai pada 19 September 1945. Karena malam sebelumnya, sekelompok orang Belanda di bawah pimpinan W.V.Ch. Ploegman mengibarkan bendera Belanda di sebelah utara di Hotel Yamato, Jalan Tunjungan Nomor 65, Surabaya, tanpa persetujuan Pemerintah RI Daerah Surabaya. Hal ini memicu kemarahan warga Surabaya. Mereka menganggap Belanda menghina kemerdekaan Indonesia dan melecehkan bendera Merah Putih.
  Mereka protes dengan berkerumun di depan Hotel Yamato. Mereka meminta bendera Belanda diturunkan dan dikibarkan bendera Indonesia. Pada 27 Oktober 1945, perwakilan Indonesia berunding dengan pihak Belanda dan berakhir meruncing karena Ploegman mengeluarkan pistol, dan terjadilah perkelahian dalam ruang perundingan. Hingga mengakibatkan Ploegman tewas dicekik oleh Sidik. Hotel Yamato ricuh. Warga ingin masuk ke hotel, tetapi Hariyono dan Koesno Wibowo yang berhasil merobek bagian biru bendera Belanda sehingga bendera menjadi Merah Putih.
  Pada 29 Oktober, pihak Indonesia dan Inggris sepakat menandatangani gencatan senjata. Namun keesokan harinya, kedua pihak bentrok dan menyebabkan Brigadir Jenderal Mallaby, pimpinan tentara Inggris, tewas tertembak dan mobil yang ditumpanginya di ledakan oleh milisi. Pemerintah Inggris marah.
  Melalui Mayor Jenderal Robert Mansergh, pengganti Mallaby, ia mengeluarkan ultimatum yang menyebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum pada pukul 06.00, 10 November 1945.
  Ultimatum tersebut membuat rakyat Surabaya marah. Puncaknya, pertempuran 10 November meletus. Perang antar kedua kubu berlangsung sekitar tiga minggu. Tokoh perjuangan yang menggerakkan rakyat Surabaya antara lain Sutomo, K.H. Hasyim Asyari, dan Wahab Hasbullah. Pertempuran tersebut menewaskan ribuan korban. Korban dari Indonesia diperkirakan 16.000 dan pihak Inggris sekitar 2.000.

Makna Hari Pahlawan
  Ada istilah umum yang mengatakan bahwa “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai dan menghormati jasa pahlawannya.” Seperti kata Bung Karno yang juga mengatakan “Negara yang besar adalah yang tidak melupakan jas merah,” artinya tidak akan melupakan sejarah suatu bangsa tersebut. Para pahlawan yang rela mengorbankan hidupnya demi menjaga dan mempertahankan negara Indonesia. Kita memang tidak ikut serta dalam perjuangan yang mengorbankan ribuan nyawa di Surabaya pada waktu itu. Namun kita, khususnya generasi muda sebagai penerus bangsa sudah sepatutnya memberi makna baru kepahlawanan dan mengisi kemerdekaan sesuai perkembangan zaman. Jadilah pahlawan dengan meniru semangat juang para pahlawan kita yang telah gugur dengan berkontribusi terhadap perkembangan bangsa Indonesia. Bangsa ini membutuhkan banyak pahlawan untuk mewujudkan Indonesia yang damai. Jadilah pahlawan dalam segala bidang kehidupan.
  Hari Pahlawan memang diperingati setiap 10 November, tapi jadilah pahlawan setiap harinya dalam kehidupan sehari-hari. Jadilah pahlawan yang dimulai untuk diri sendiri dan keluarga dengan mencetak prestasi hingga akhirnya menjadi pahlawan bagi negeri ini. Jangan jadikan Hari Pahlawan ini sebagai unsur seremonial belaka tanpa menghayati nilai-nilai perjuangan dari pahlawan kita. Sebagai generasi mudah sudah saatnya kita mengambil nilai-nilai tersebut yang direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari. Kita memiliki cita-cita untuk membentuk Indonesia sebagai negara yang damai, adil, sejahtera dan tentunya jujur.

Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2022
  Menyambut hari besar nasional Indonesia itu, Kementerian Sosial (Kemensos) mengimbau kantor Kementerian dan Lembaga untuk turut memperingati Hari Pahlawan untuk menyelenggarakan Upacara Hari Pahlawan 2022. Mengacu pada Surat Menteri Sosial Nomor S-86/MS/B/PB.06.00/11/2022 yang ditandatangani oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini (4/11/2022), berikut beberapa imbauan Upacara Hari Pahlawan 2022:
1. Mengibarkan bendera merah putih
Pengibaran bendera merah putih dilakukan tepat pada 10 November 2022.
2. Mengheningkan cipta selama 60 detik
Hening Cipta dilakukan pada pukul 08.15-08.16 waktu setempat di seluruh lokasi di mana WNI berada, menghentikan semua kegiatan, melakukan penghormatan, berdiri tegap dan berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Tujuan dari mengheningkan cipta adalah untuk menghormati perjuangan para Pahlawan. Hening Cipta selama 60 detik secara serentak dilaksanakan:
Di Pusat (Jakarta), yakni pada Upacara Ziarah Nasional di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata Jakarta sebagai titik komando ditandai dengan bunyi sirine di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata selama 1 menit dengan mengutamakan protokol kesehatan.
Di Provinsi dan Kabupaten/Kota, yakni pada Upacara Bendera di halaman Kantor Gubernur/Kabupaten/Kota, sebagai titik komando ditandai dengan bunyi sirine di tempat-tempat upacara antara lain Kantor-kantor/Instansi Pemerintah, Swasta dan lain-lain, selama 1 menit dengan mengutamakan protokol kesehatan.
Di Kecamatan/Kelurahan/Desa, pada Upacara Bendera di tempat upacara sebagai titik komando ditandai dengan bunyi sirine atau menyesuaikan di tempat upacara selama 1 menit dengan mengutamakan protokol kesehatan.
3. Menggunakan logo Hari Pahlawan 2022

  Logo Hari Pahlawan 2022 terdiri dari tiga warna, yakni merah, putih, dan hitam. Dilansir dalam laman Kemensos, logo peringatan Hari Pahlawan 2022 dominan dengan bentuk kepalan tangan disertai tema, Pahlawanku Teladanku. Logo ini memiliki makna tersendiri, mulai dari melambangkan semangat juang, mempertahankan kemerdekaan, rela berkorban untuk Tanah Air, dan perlawanan untuk mendapatkan kemerdekaan Indonesia. Logo tersebut dapat yang dapat diunduh di situs www.kemensos.go.id.
4. Menyelenggarakan upacara bendera di masing-masing instansi
Masih dari laman Kemensos, upacara Hari Pahlawan akan digelar bersamaan dengan Hari Pahlawan, berikut jadwalnya: Tanggal upacara: Kamis, 10 November 2022 Waktu upacara: Pukul 08.00 waktu setempat Tempat upacara: Lapangan terbuka atau menyesuaikan. Upacara sebaiknya dilakukan secara khidmat, tertib dan sederhana dengan mengutamakan protokol kesehatan.

“Kemerdekaan hanyalah didapat dan dimiliki oleh bangsa yang jiwanya berkobar-kobar dengan tekad. Merdeka, merdeka atau mati!” – Ir Soekarno

SUMBER
https://www.prudential.co.id/id/pulse/article/sejarah-dan-makna-hari-pahlawan-10-november-yang-harus-diketahui/
https://www.wujudaksinyata.org/news/makna-hari-pahlawan-bagi-generasi-muda
https://www.kompas.com/tren/read/2022/11/09/125000265/peringatan-hari-pahlawan-10-november-2022-logo-dan-sejarahnya?page=all