KESEHATAN JANTUNG
Salah satu organ tubuh yang berperan vital bagi manusia adalah jantung. Jantung yang memiliki peran penting dalam proses aliran darah merupakan penopang semua jaringan tubuh. Pentingnya menjaga dan merawat kesehatan jantung memiliki pengaruh besar dalam kelangsungan hidup manusia. Hal ini dikarenakan jantung merupakan pengendali utama dalam sistem sirkulasi darah, di mana organ ini bekerja dalam memompa darah. Proses pompa darah yang dilakukan oleh otot-otot jantung, dikenal sebagai kontraksi dan relaksasi yang teratur, memungkinkan darah yang kaya akan oksigen dipompa dari paru-paru melewati jantung ke seluruh tubuh (relaksasi) dan darah yang mengandung karbon dioksida dari sisa metabolisme dipompa dari seluruh tubuh kembali ke jantung untuk ditukar dengan oksigen oleh paru-paru (kontraksi). Keterkaitan kerja jantung dengan organ tubuh lainnya membuat kualitas kerja jantung dapat memengaruhi kerja organ lainnya sehingga apabila terjadi suatu masalah dapat mengganggu kerja organ tubuh lainnya. Penyakit jantung merupakan penyakit nomor satu di dunia, beberapa penyakit jantung, di antaranya penyakit jantung reumatik, penyakit jantung katup, penyakit jantung koroner, penyakit jantung bawaan, endocarditis, kardiomiopati, miokarditis, dan penyakit-penyakit jantung lainnya. Adapun Faktor-faktor penyebab penyakit jantung, di antaranya menurunnya kemampuan pompa jantung, infeksi kuman, penyempitan arteri koroner, thrombus, hipertensi, atau kelainan kongenital. Lebih dari separuh kematian di Amerika disebabkan oleh penyakit kardiovaskular dan akibat akhirnya adalah serangan jantung. Di Indonesia sendiri, WHO melakukan estimasi pada kematian yang diakibatkan penyakit jantung sejumlah lebih dari 70.000 jiwa per 100.000 penduduk pada tahun 2008. Pada tahun 2012, penyakit jantung menjadi penyebab kematian 7,4 juta jiwa yang terus meningkat pada tahun 2013 sejumlah 9,4 juta jiwa pertahun, di mana 45% kematian tersebut disebabkan oleh penyakit jantung koroner.
Hal ini salah satunya disebabkan oleh kesadaran mengenai penyakit jantung koroner dan dukungan terhadap anggota keluarga di Indonesia masih kurang. Kurangnya kesadaran mengenai penyakit jantung koroner terbukti dengan banyaknya masyarakat yang lebih memilih gaya hidup tidak sehat, seperti kurangnya aktivitas dan olahraga, mengonsumsi makanan siap saji, dan juga tingginya kandungan kolesterol, lemak, serta gula dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi. Beberapa hal tersebut merupakan faktor-faktor pemicu penyakit jantung koroner. Meningkatnya prevalensi kejadian penyakit jantung, baik bagi pekerja maupun masyarakat secara umum di Indonesia, tidak hanya merugikan bagi penderita karena mahalnya pengobatan dan dapat menurunkan produktivitas kerja, tetapi juga merugikan sektor ekonomi negara. Gaya hidup tidak sehat pun akan berakibat pada jantung kita menjadi tidak sehat, namun sering kali masyarakat sekarang ini tidak memperdulikan akan hal tersebut sehingga berakibat fatal untuk kesehatan tubuhnya terutama organ tubuh yang sangat vital yaitu jantung. Bahkan banyak masyarakat yang masih menjadi konsumsi sehari-harinya yaitu makanan yang mengandung lemak tinggi, padahal kebiasaan mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak akan meningkatkan kadar kolestrol total dalam darah.
Berikut ini beberap pilihan gaya hidup untuk menjaga kesehatan jantung:
1. Menghentikan kebiasaan merokok
Perokok memiliki risiko yang jauh lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung koroner. Tidak hanya merokok sendiri, orang-orang di sekitarnya yang merokok (perokok pasif) juga lebih berisiko mengalami penyakit tersebut. Hal ini karena zat beracun pada rokok dapat merusak pembuluh darah jantung, sehingga lama-kelamaan aliran darah pada jantung menjadi terganggu. Akibatnya, fungsi jantung juga akan terganggu karena kekurangan oksigen dan nutrisi.
2. Melakukan aktivitas fisik (olahraga) rutin kering
Aktif secara fisik atau rutin olahraga dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Sempatkan waktu untuk berolahraga sekitar 20 – 30 menit setiap hari, karena manfaatnya sangat baik untuk kesehatan jantung. Pilihan olahraga ini bisa berupa jalan kaki, jogging, berenang, atau aplikasi naik-turun tangga.
3. Mengkonsumsi ikan
Mengonsumsi makanan yang mengandung asam lemak omega-3 dapat membantu mencegah penyakit jantung. Ikan adalah salah satu makanan yang kaya akan asam lemak omega-3. Anda dapat memilih ikan, sarden, tuna, atau salmon. Pilihanlah jenis ikan dalam dua kali seminggu secara teratur untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan asam lemak omega-3.
4. Mengonsumsi lebih banyak serat
Menu makanan kaya akan menurunkan kadar kolestrol jahat (LDL) yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Serat bisa didapatkan dari buah-buahan, sayuran, gandum, kacang, dan sereal. Penuhilah kebutuhan serat paling tidak 30 gram per hari. Perlu diperhatikan bahwa konsumsi makanan berserat harus dilakukan secara bertahap. jangan makan sayuran dalam jumlah banyak sekaligus, karena dapat mengakibatkan perut kembung. Saat mengonsumsi serat, minumlah lebih banyak air putih untuk pencernaannya.
5. Mengurangi konsumsi lemak jenuh
Terlalu banyak mengonsumsi lemak jenuh dan lemak trans dapat meningkatkan kolesterol dalam darah. Kolesterol yang diduga menyumbat pembuluh darah jantung. Oleh karena itu, batasi konsumsi lemak jenuh. Lemak jenis ini banyak terdapat pada daging merah, kulit ayam, makanan olahan, makanan yang digoreng, margarin, serta produk susu kaya lemak.
6. Menjaga tekanan darah
Tekanan darah tinggi bisa menyebabkan pecahnya pembuluh darah. Jika hal ini terjadi pada pembuluh darah organ-organ yang penting, seperti jantung dan otak, dapat berakibat fatal. Rutin berolahraga, mengurangi asupan garam, serta membatasi minuman beralkohol adalah bebepa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah tekanan darah tinggi.
7. Menjaga kadar gula darah
Kadar gula darah yang tinggi tidak hanya dapat membuat Anda terkena diabetes, namun juga membuat Anda berisiko terkena penyakit jantung. Hal ini karena gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan saraf yang mengendalikan jantung serta pembuluh darah. Beberapa upaya untuk mengurangi risiko diabetes adalah mengganti nasi putih dengan nasi merah, dan mengurangi asupan gula. Selain itu, periksakan kadar gula darah secara rutin, terutama jika usia Anda di atas 45 tahun.
8. Mendapatkan istirahat yang cukup
Usahakan untuk tidur selama 7-8 jam setiap hari. Kurang istirahat dapat meningkatkan risiko terkena penyakit darah tinggi, diabetes, dan serangan jantung.
Menjaga kesehatan jantung dapat dimulai dengan memulai gaya hidup sehat. Selain bebepa langkah di atas, Anda juga disarankan untuk mengelola stres dan memeriksakan kesehatan secara rutin ke dokter agar kesehatan jantung Anda tetap terjaga.
Sumber:
Putriana, N. A., Rusdiana, T., Husni, P., Gozali, D., & Sopyan, I. 2019. Pemberian pemahaman mengenai sediaan herbal yang berfungsi untuk pemeliharaan kesehatan jantung dan ginjal di desa Cibeusi, Sumedang, Jawa Barat. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(6): 139-141.
https://www.rsannisa.co.id/artikel/kesehatan/berbagai-tips-untuk-menjaga-kesehatan-jantung