SELF SABOTAGE

Hallo Sobat MIPA!!
  Artikel MEDINFO kembali hadir nih.. Topik kali ini akan membahas terkait Self Sabotage, kalian pernah mendengar istilah ini belum? Percaya deh mimin yakin kalian semua pasti pernah ada dalam kondisi ini. “Self Sabotage” atau Sabotase diri mengacu pada perilaku atau pola pikir yang menahan kamu dan mencegah dirimu sediri untuk melakukan apa yang ingin kamu lakukan. Pernah gak sih kalian sakit tapi menolak periksa ke dokter? Atau misal dalam suatu sesi diskusi kalian ingin menyampaikan pendapat tapi lebih memilih buat menahannya? Tanpa sadar hal simpel yang kamu lakukan tersebut merupakan salah satu contoh dari perilaku Self Sabotage nih sob. Hmm kira-kira seberapa besar yaa dampak perilaku Self Sabotage pada diri kita?? Sebenernya perilaku ini merupakan salah satu perilaku yang lebih mengarah ke hal yang merugikan diri lohh.. Yukk simak bersama penjelasan lengkapnya!
  Self Sabotage merupakan perilaku yang merusak diri sendiri baik secara fisik, mental, maupun emosional. Perilaku ini berasal dari pemikiran negatif yang mampu mengganggu kehidupan sehari-hari. Merasa putus asa dalam mengejar mimpi, selalu melabeli diri dengan kegagalan, dan tidak percaya diri untuk melakukan suatu hal merupakan salah satu ciri jika kamu telah terjangkit “Self Sabotage”. Menyabotase diri selain bisa mengikis kepercayaan diri juga harga diri serta dapat pula mempengaruhi hubunganmu dengan orang lain loh. Tiap kali kamu gagal dalam usahamu meraih impian atau tujuan, kamu seperti “membuktikan” pada dirimu bahwa kamu memang tidak bisa atau tidak boleh melakukannya. Biasanya orang-orang semacam ini akan lebih memilih diam dan suka menunda-nunda pekerjaan karena hilangnya motivasi. Jika dibiarkan terus-menerus, perilaku ini dapat menjadi kebiasaan yang nantinya dapat memberi dampak buruk terhadap kondisi psikologis pelakunya.
Tanda Perilaku Self Sabotage
  Tanda-tanda seseorang melakukan Self Sabotage bisa dilihat dari sikap dan perilaku yang ditunjukkan. Beberapa tanda mungkin akan terlihat dengan jelas, tetapi ada juga yang sulit untuk dikenali. Perilaku sabotase diri ini bisa terwujud dalam banyak perilaku berbeda dan unik untuk tiap orang. Namun ada beberapa contoh umum yang berulang dan sering dijumpai. Berikut ini beberapa tanda dari self-sabotage yang mimin rangkum. Cek yuk apakah kalian memilikinya:

  1. Suka menunda pekerjaan
  2. Melanggar janji yang dibuat untuk diri sendiri
  3. Terus memikirkan kesalahan
  4. Selalu tinggal dalam zona nyaman
  5. Merendahkan diri sendiri
  6. Kesulitan untuk menyampaikan kebutuhan
  7. Memilih menjauh saat semua tidak berjalan dengan baik

Dampak Perilaku Self Sabotage

  1. Hilangnya kepercayaan diri
  2. Menghambat tujuan dan kesuksesan
  3. Mempengaruhi hubungan dengan orang sekitar
  4. Menyebabkan tekanan jiwa
  5. Terselimuti perasaan khawatir dan takut terus menerus
  6. Cenderung anti sosial

Kenali Penyebabnya

  Ada banyak alasan mengapa seseorang menganggap dirinya sebagai musuh terbesar. Penyebab spesifik dari perilaku tiap orang cenderung unik untuk tiap individu. Namun, secara umum, perilaku menyabotase diri ini berasal dari akar masalah yang luas. Sehingga walaupun mengetahui sifatnya yang tidak baik, perilaku Self Sabotage ini masih dilakukan. Akar masalah yang termasuk di antaranya:

  1. MODELLING
    Salah satu penyebabnya dapat berasal dari pola asuh orang tua. Pola asuh orang tua yang sering membatasi dan tidak memberi kesempatan pada anak untuk mengeksplore hal baru dapat membuat seorang anak lebih tertutup dan cenderung membatasi diri dari lingkungan.
  2. PERILAKU MALADAPTIF
    Perilaku maladaptif merupakan perilaku sulit beradaptasi dengan keadaa baru. Perilaku tersebut dapat terjadi setelah adanya perubahan besar dalam hidup, penyakit, atau peristiwa traumatis.
  3. DITOLAK DAN DIABAIKAN
    Penolakkan dari orang sekitar terkadang mampu membuat seseorang merasa harga dirinya rendah, begitu pula dengan sikap acuh orang lain yang mampu membuat seseorang merasa diabaikan sehingga ia akan menganggap dirinya tidak berguna dan merasa jika orang lain tidak membutuhkanya. Hal ini mampu menjadikan seseorang melakukan perilaku sabotase diri karena dirinya takut untuk menerima penolakkan kembali.
  4. APPROACH-AVOIDANCE CONFLICT
    Kondisi ini merupakan kondisi dimana seseorang kebingungan dalam menghadapi situasi permasalahan yang terjadi, namun disisi lain ia ingin menghindarinya.
  5. TRAUMA
    Memiliki trauma dan tekanan dimasa lalu juga mampu menjadi dasar seseorang berperilaku Self Sabotage.

Tips Mengalahkan Self Sabotage

  1. Kenali : Kenali bentuk Self Sabotage yang muncul pada dirimu
  2. Pahami : Pahami perasaan yang mengarah pada perilaku Self Sabotage
  3. Temukan : Temukan pemikiran yang meyebabkan perasaan tersebut
  4. Ubah : Ubah perilaku, perasaan dan pemikiran tersebut dengan mengingat hal-hal positif
  5. Kembangkan : Kembangkan perilaku yang medukung diri sendiri

  Menganalisis perilaku adalah kunci untuk mencegah self sabotage. Seseorang yang memiliki kecenderungan berperilaku merugikan diri sendiri bisa disadari ketika dirinya merasa stres dan tertekan. Dari situ bagaimana caramu menanggapinya perlu ditelaah kembali. Apakah pilihanmu sudah benar atau malah cenderung salah dan berbahaya untuk dirimu sendiri. Selanjutnya ubah dan latih diri untuk merespons dengan cara lebih sehat, seperti berbagi perasaan dengan orang lain, berolahraga, atau mengembangkan hobi baru.

“Musuh terbesar kita adalah keraguan pada diri sendiri. Kita dapat mencapai hal-hal mengagumkan dalam hidup ini, tapi kita cenderung menyabotase kemampuan kita karena merasa takut” -Robin Sharma

________________________________________________________
KEMENTERIAN MEDINFO
KABINET RAKSABHINAYA
BEMF MIPA UNEJ 2022