SEJARAH DAN PERKEMBANGAN AKSARA
Aksara adalah sebuah sistem penulisan suatu bahasa dengan menggunakan simbol-simbol atau keseluruhan sistem tulisan, misalnya aksara Latin, aksara Arab, aksara Jawa, dan lain-lain. Berdasarkan asal muasal tulisan di kenal aksara piktografis, ideografis, silabis, dan aksara fonemis. Aksara piktografis merupakan ideogram yang menyampaikan suatu makna melalui penampakan gambar yang menyerupai/meniru keadaan fisik objek yang sebenarnya. Aksara piktografis digunakan oleh bangsa Sumeria. Huruf-huruf piktografis yang digunakan mempunyai bentuk bunyi yang berbeda sehingga mampu menjadi kata, kalimat, dan bahasa.
Aksara ideografis merupakan simbol grafis yang mewakili ide daripada sekelompok huruf. Ideografis ini telah dipakai sejak zaman purbakala di dataran Eropa dan tetap menjadi bagian dari budaya manusia lebih dari 3000 tahun. Beberapa contoh dari aksara ideografis adalah tulisan hieroglif di Mesir, tulisan bangsa Aztek di Meksiko, dan tulisan paku di Asiria-Babilonia.
Gambar 1. Aksara Silabis dalam Bahasa Jepang
Aksara silabis atau aksara suku kata merupakan sistem tulisan yang setiap hurufnya melambangkan suatu suku kata yang merangkai kata kata. Huruf dalam aksara silabis malambangakan suatu bunyi konsonan yang diikuti oleh bunyi vokal. Aksara silabis sering berawal dari logogram yang disederhanakan, seperti aksara katakana dalam bahasa Jepang. Sedangkan Aksara fenomis adalah sistem tulisan yg menggunakan satu lambang satu fonem (bunyi yg membedakan arti) secara konsisten.
Indonesia sendiri memiliki ragam aksara atau tulisan tradisional. Aksara-aksara ini merupakan turunan dari aksara Brahmi dan digunakan masyarakat Indonesia sebelum kemerdekaan, terutama sebelum aksara Latin digunakan secara luas. Bukti mengenai keberadaan Aksara Nusantara yaitu dengan terdapatnya tujuh buah yupa yang bertuliskan prasasti mengenai upacara waprakeswara yang diadakan oleh Mulawarmman, Raja Kutai di daerah Kalimantan Timur. Tulisan yang terdapat pada yupa-yupa tersebut menggunakan aksara Pallawa dan Bahasa Sansekerta.
Sejak abad ke 4, Bangsa Indonesia telah mengenal bahasa tulis yang terus berkembang mengikuti perkembangan bahasa lisan. Perkembangan ini dimulai sejak bahasa daerah dituangkan dalam bentuk tulisan selain dari Bahasa Sanskerta yang pada masa sebelumnya merupakan satu-satunya bahasa yang lazim dituliskan. Abad ke 15, aksara nusantara berkembang pesat dengan ditandai beraneka-ragamnya aksara untuk menuliskan berbagai bahasa daerah hingga kemudian peranannya mulai tergeser oleh Abjad Arab dan Alfabet Latin.
Hampir semua aksara daerah di Indonesia merupakan turunan Aksara Pallawa yang berasal dari daerah India Selatan. Aksara Jawi, Aksara Pegon, dan Aksara Bilang-bilang merupakan turunan Abjad Arab; sedangkan Aksara Nagari berasal dari daerah India Utara. Baik Aksara Pallawa maupun Aksara Nagari adalah turunan dari Aksara Brahmi yang merupakan induk semua aksara di Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Gambar 2. Aksara Nusantara
_______________________________________________________
KEMENTERIAN MEDINFO
KABINET RAKSABHINAYA
BEMF MIPA UNEJ 2022