Multiverse, Sungguhan Ada ???

  Saat menonton film Doctor Strange in The Multiverse of Madness kalian penasaran apa itu Multiverse gak sih? Apa Multiverse itu memang ada di dunia nyata ini atau hanya Science Fiction aja?

Apa itu Multiverse?

  Menurut Max Tegmark, seorang fisikawan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) dalam bukunya Our Mathematical Universe (2014), seluruh alam semesta kita mungkin hanya terdiri dari elemen, atom, atau kepulauan kosmik yang gak ada ujungnya. Lalu kepercayaan bahwa alam semesta nggak ada ujungnya ini memunculkan istilah multiverse, di mana alam semesta kita seakan-akan punya kembaran. Kembarannya biasa dikenal dengan alam semesta paralel atau alam semesta lain yang berjalan berdampingan sama alam semesta kita.

  Singkatnya, ‘’Multiverse ini adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bahwa di luar alam semesta tempat kita tinggal ini, masih terdapat alam semesta lain. Sehingga ada kemungkinan bahwa diri kita ini mempunyai kembaran yang hidup di alam semesta lain tersebut’’

Multiverse menurut teori

  Konsep multiverse ini muncul di beberapa bidang fisika dan filsafat. Melansir dari Live Science, contoh yang paling menonjol mengenai multiverse ini berasal dari teori yang bernama Inflation Theory atau teori Inflasi.

  Teori Inflasi ini dikembangkan pada tahun 1980-an untuk menjawab teka-teki yang ada dari teori Big Bang, di mana alam semesta kita berkembang secara relatif dan bertahap sepanjang sejarah. Kemudian hal ini mulai memunculkan teori di mana ketika inflasi di alam semesta kita berakhir, mungkin inflasi di tempat lain masih berjalan hingga saat ini yang memunculkan lahirnya alam semesta lain.

  Dalam teori inflasi, setiap alam semesta akan muncul dengan hukum fisika, kumpulan partikel, pengaturan gaya, dan nilai konstanta fundamentalnya sendiri. Heling Deng mengatakan jika multiverse itu ada, maka kita akan memiliki konstanta kosmologis acak di alam semesta yang berbeda. Konstanta kosmologis (Λ) merupakan penambahan dalam teori Relativitas yang dibuat oleh Albert Einstein untuk menangkal gravitasi dan membuat konsep alam semesta yang statis.

Secara teoritis, kehadiran multiverse ini berhubungan dengan fisika kuantum.

  Buat penggemar Marvel mungkin sudah cukup familiar sama istilah kuantum. Di film Avengers: Endgame (2019), para Avengers membuat mesin waktu yang bisa membawa mereka ke masa lalu lewat Quantum Realm atau alam kuantum.

  Fisika kuantum merupakan bidang fisika yang mempelajari tentang hubungan materi dan energi pada level partikel atau bagian fisika yang kecil. Nah, Neil mengatakan bahwa segala sesuatu yang diprediksi oleh prinsip fisika kuantum ini diuji dan memang benar adanya.

  Secara filosofis, bumi bukan satu-satunya planet di dunia ini karena masih ada tujuh planet yang lain. Galaksi bima sakti juga bukan satu-satunya galaksi di alam semesta, karena mungkin masih banyak ratusan miliar galaksi lain yang ada di alam semesta. Dengan begini, bukan hal yang mustahil kalau ada lebih dari satu alam semesta karena gak terhitung jumlahnya.

  Tapi, itu semua masih berupa asumsi yang dilandaskan pada teori dan filosofi ya. Terlepas dari benar atau tidaknya, kita tetap perlu berpikir rasional dan open-minded dalam menyikapinya, karena ini masih terasa cukup asing dalam kehidupan kita.

Referensi:

Hooper, R. 2014. Life in the multiverse. New Scientist,. 223 (2988), 32-37.

Susanto, H. 2006. TUHAN ABAD 21.