HARI RAYA WAISAK

Sejarah singkat

  Waisak dirayakan setiap Mei tepatnya pada waktu terang bulan atau dengan istilah lain yaitu Purnama Sidhi. Perayaan hari waisak dilakukan untuk memperingati Trisuci Waisak yakni tiga peristiwa penting, yakni kelahiran, penerangan agung, dan kematian Buddha Gautama.
1. Lahirnya Pangeran Siddharta
Pangeran Sidharta lahir sebagai seorang Boddhisatva (calon Buddha dan seseorang yang akan mencapai kebahagiaan tertinggi).
2. Pangeran Siddharta mencapai penerangan agung
Di usia 29 tahun, Pangeran Sidharta meninggalkan istana untuk bertapa menjadi Buddha serta mencari kebebasan dari usia tua, sakit, dan mati.
3. Pencapaian Parinibbana
Peristiwa ini merupakan wafatnya sang Buddha di usia 80 tahun.
Tiga peristiwa yang melandasi sejarah Hari Waisak ini diputuskan dalam Konferensi Persaudaraan Buddhis Sedunia (World Fellowship of Buddhists-WFB) di Sri Lanka pada 1950. WFB mengesahkan perayaan Waisak pada purnama pertama di Mei dan terus diperingati setiap tahunnya di bulan sama, namun berbeda tanggal menyesuaikan kalender lunar kuno Vesakha. Nama Waisak sendiri berasal dari salah satu bulan penanggalan India kuno yang juga disebut Vesakha, Vesak, atau Wesak.

Perayaan di setiap negara
Di Indonesia, biasanya perayaan Waisak identik dengan ritual suci dan doa bersama yang dilakukan di Candi Borobudur, Jawa Tengah.
China adalah negara dengan populasi penganut agama Buddha Mahayana terbesar di dunia. Di negara tersebut, warganya menamai hari lahir Sang Buddha sebagai Fódàn. Biasanya masyarakat akan merayakan di kuil Buddha dengan memberikan persembahan kepada para biksu dan menyalakan dupa.Adapun, perayaan Hari Tri Suci Waisak difokuskan pada upacara Yùfójié, atau memandikan Buddha.
Pada Hari Raya Waisak, biasanya masyarakat Jepang akan melakukan tradisi mengelilingi bunga teratai yang konon tumbuh dari tempat bayi Buddha berjalan.
Di Thailand, orang-orang berkumpul di kuil untuk mendengarkan ceramah dari para biksu. Selain itu, mereka dapat merapal doa sekaligus mempersembahkan makanan, bunga, dan lilin yang dimaksudkan untuk melambangkan batasan dari kehidupan material.
Di India, pemeluk agama Buddha di sana akan merayakan Hari Raya Waisak dengan tradisi yang beragam, dengan Kota Dharamsala sebagai pusat ajaran Buddha Tibet (Tibetan Buddhism). Seperti di banyak tempat, umat Buddha di India biasanya akan berpakaian putih dan pergi ke kuil untuk mendengar khotbah.
Di Kamboja, umumnya dalam ajaran Buddha Theravada, bendera Buddha dikibarkan di atas kuil dan diarak di jalan-jalan oleh para biksu.

Selamat Hari Waisak untuk seluruh umat Buddha.
Fokuslah menggapai mimpimu, memberikan yang terbaik bagi sesama, kan Jangan pernah menyerah mencoba.
-KEMENTERIAN MEDINFO-