SUDAHKAH PEDULI TERHADAP SAMPAH PLASTIK DISEKITAR KITA?
Plastik
Plastik merupakan senyawa organik yang sangat mudah dibentuk, punya rantai yang sangat panjang karena dibentuk dari polimerisasi bahan organik dan punya berat molekul yang sangat besar. Plastik terbuat dari karbon, hidrogen dan atom-atom lainnya yang terikat dalam rantai molekul panjang yang disebut polimer. Plastik digunakan untuk membuat berbagai macam materi, termasuk perabot, kemasan makanan, mainan dll. Plastik sangat berguna karena kuat, ringan dan tahan terhadap panas dan bahan kimia dibandingkan banyak materi lain.
Plastik merupakan contoh dari senyawa polimer. Polimer adalah bahan yang molekul-molekulnya terdiri dari molekul-molekul sederhana yang disebut monomer dan membentuk rantai yang panjang. Monomer terdiri atas karbon dan hidrogen dan terkadang elemen lain seperti oksigen dan nitrogen. Polimer sintetis terbagi menjadi 2 macam, yaitu termoplastik dan termoset. Plastik memiliki bentuk dan nama yang bermacam-macam berdasarkan polimer yang menyusunnya. Beberapa jenis dari plastik diuraikan sebagai berikut:
1. PETE/PET (Polyethylene terephthalate)
Jenis plastik PETE biasa ditemukan pada botol air mineral, botol soda, botol minyak sayur, dan tempat plastik lainnya yang memiliki karakter berwarna jernih/transparan/tembus pandang dan direkomendasikan hanya sekali pakai. Plastik jenis ini aman untuk digunakan sekali pakai namun tidak direkomendasikan untuk menggunakan dan mengisi kembali cairan pada botol ini. Jadi, untuk konsumen yang sering membeli air mineral dalam botol plastik, tidak dianjurkan untuk refill pada botol plastik. Plastik jenis ini banyak didaur ulang menjadi pakaian, furniture, karpet dan container baru.
2. HDPE (High Density Polyethylene)
Plastik jenis HDPE banyak digunakan untuk botol detergen, botol pemutih, botol susu yang berkemasan putih pucat, tempat mentega, tempat yoghurt, tempat shampoo, dan tempat sabun. Karakter dari jenis plastik ini adalah kuat, keras, buram dan tahan suhu tinggi sehingga mampu mencegah reaksi kimia antara kemasan dengan makanan dan lebih aman digunakan sehingga kemasan makanan/minuman yang menggunakan jenis plastik ini dapat digunakan kembali untuk menyimpan makanan dan minuman. Plastik jenis ini tidak aman untuk dilakukan dua kali pemakaian. Plastik jenis HDPE dapat didaur ulang menjadi container, lantai keramik, pipa drainase dan outdoor meubel.
3. PVC (Polyvinyl Chloride)
Plastik jenis PVC banyak digunakan untuk pipa plastik, lantai, dan outdoor meubel. PVC memiliki sifat cukup keras namun fleksibel, biaya pembuatan murah dan mudah dicetak. Plastik jenis ini sangat tidak dianjurkan penggunannya sebagai wadah makanan karena menurut para ahli jenis plastik ini masuk dalam klasifikasi plastik yang dapat menyebabkan kanker. Jenis plastik ini dapat didaur ulang untuk membuat mudflaps, lantai, dan tikar/keset.
4. LDPE (Low Density Polyethylene)
Plastik jenis LDPE diantaranya kantong plastik belanjaan, tong sampah, kantong laundry. Plastik jenis ini memiliki fleksibilitas yang tinggi dan daya tahan yang lama. LDPE dapat didaur ulang dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia.
5. PP (Polypropylene)
Plastik jenis PP ini banyak digunakan sebagai tempat makan, tutup botol, sedotan, dan botol saus. Jenis plastik ini memiliki karakter yang kuat dan tahan dalam temperatur yang tinggi, tahan terhadap bahan kimia kecuali klorin, bahan bakar dan xylene, dan sterilisasi dengan uap panas. Aplikasinya pada komponen otomotif, tempat makanan, karpet, dll. Jenis plastik ini adalah pilihan bahan plastik yang paling baik untuk wadah makanan minuman dan dapat digunakan berkali-kali karena sifatnya yang tahan lama.
6. PS (Polystyrene)
Jenis plastik ini banyak digunakan untuk tempat makan styrofoam, coffee cup, dan sendok garpu plastik. Plastik jenis ini berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen yang berakibat pada masalah reproduksi, gangguan pertumbuhan sistem syaraf. Plastik ini merupakan jenis plastik yang sulit didaur ulang, sehingga sangat tidak dianjurkan untuk penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
7. OTHER
Jenis plastik yang tergolong dalam OTHER adalah SAN (Styrene acrylonitrile), ABS (acrylonitrile butadiene styrene), PC (poly carbonate), dan Nylon. Jenis platik OTHER banyak ditemui pada CD, alat-alat rumah tangga, dan alat-alat elektronik. SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan. Plastik jenis ini umumnya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi. ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan bongkar pasang kotak-kotakan dan pipa, sedangkan PC ditemukan pada botol susu bayi. Namun, plastik jenis ini sulit didaur ulang.
Sampah Plastik di Indonesia
1. Indonesia Penyumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua Dunia
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyebutkan, Indonesia merupakan penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia yang dibuang ke laut. “Indonesia merupakan negara penyumbang sampah plastik ke lautan terbesar kedua di dunia, sampah plastik sangat berbahaya,” ujar Susi dalam sebuah keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (19/8/2018). Susi menambahkan, berdasarkan data yang diperoleh dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton/tahun dimana sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut . Menurut sumber yang sama, kantong plastik yang terbuang ke lingkungan sebanyak 10 milar lembar per tahun atau sebanyak 85.000 ton kantong plastik.
2. Indonesia Penyumbang Sampah Terbanyak
Dalam rangka memperingati World Clean-up Day yang berlangsung pada 15 September 2018, Greenpeace Indonesia melakukan audit sampah plastik di tiga pantai Indonesia. Tiga pantai tersebut adalah pantai Kuk Cituis (Tangerang), Pandansari (Yogyakarta), dan Mertasari (Bali). Hasilnya, mereka menemukan 10.594 sampah plastik bekas kemasan produk dengan 797 merek berbeda. Untuk rinciannya, ada 594 merek makanan dan minuman, 90 merek produk perawatan tubuh, 86 merek kebutuhan rumah tangga, serta limbah produk lain termasuk puntung rokok 27 merek. Menurut data Greenpeace Indonesia, produksi sampah di Indonesia mencapai 65 juta ton per tahun. Sebanyak 10,4 juta ton atau 16 persen merupakan sampah plastik. Dari 10,4 juta ton itu, sampah yang didaur ulang hampir 1 juta ton atau sekitar 9 persen dan yang dibakar sekitar 1,2 juta ton atau sekitar 12 persen. Artinya, 8,2 juta ton atau 79 persen sampah plastik berakhir begitu saja di TPA maupun tempat umum seperti pantai.
Simak info terupdate kami di :
✔Facebook : @bem fmipa unej
✔ Ig : @bem.fmipa.unej
✔Website: bem.fmipa.unej.ac.id
BEM FMIPA UNEJ 2019
KABINET PROGRESIF