HARI RAYA NYEPI
Upacara adat merupakan suatu kegiatan secara turun-temurun yang dilakukan oleh pendukungnya di suatu daerah tertentu, sehingga setiap daerah memiliki upacara adat sendiri dan tidak menutup kemungkinan memiliki kesamaan dengan daerah lainnya. Upacara adat dapat dianggap sebagai penghormatan terhadap roh leluhur dan rasa syukur terhadap sang pencipta. Selain itu, upacara adat dapat dianggap sebagai sarana sosialisasi dan pengukuhan nilai-nilai budaya yang berlaku dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Dalam melakukan upacara adat terdapat beberapa unsur untuk melaksanakannya.
Unsur-unsur dalam dilakukannya upacara adat, yaitu :
- Tempat berlangsungnya upacara
Tempat yang digunakan untuk melaksanakan upacara adat biasanya berupa tempat keramat atau bersifat sakral/suci sehingga tidak semua orang dapat memasukinya. Tempat tersebut hanya dikunjungi oleh orang-orang yang berkepentingan atau dalam hal ini orang-orang yang terlibat dalam pelaksanaan upacara adat tersebut. - Waktu pelaksanaan upacara
Waktu pelaksanaan upacara adat merupakan saat-saat tertentu yang dirasa tepat untuk melaksanakan upacara. - Benda atau alat untuk upacara
Benda atau alat yang digunakan dalam pelaksanaan upacara merupakan benda atau alat tertentu, misalnya seperti sesaji untuk melaksanakan upacara adat. - Orang yang melakukan upacara
Orang yang melakukan upacara adat adalah mereka yang bertindak sebagai pemimpin jalannya upacara dan beberapa orang yang paham dalam upacara tersebut.
Gambar 1. Upacara Melasti
Pada hari ini, tepatnya tanggal 3 Maret 2022 merupakan waktu dilaksanakan upacara nyepi. Upacara nyepi sendiri merupakan perayaan hari raya umat Hindu di Indonesia, sedangkan secara etimologi kata nyepi memiliki arti “sunyi” yang berarti dalam pelaksanaannya dilakukan dengan keadaan sepi (hening). Pelaksanaan hari raya nyepi adalah untuk menyambut tahun baru saka yang jatuh pada penanggal Apisan Sasih Kedasa (Eka Sukla Paksa Warsawa) sehari setelah Tilem Kesanga (Panca Dasi Krsna Paksa Sasih Chaitra).
Sebelum pelaksanaan hari raya nyepi terdapat dua rangkaian upacara yaitu Melasti dan Tawur Kesanga. Upacara Melasti dilakukan tiga atau empat hari sebelum sebelum hari raya Nyepi dengan menghaturkan sesajen di Pura Puseh, Pura Desa, Pura Dalem, serta di Pura-Pura yang menjadi milik desa, mempermaklumkan/memohon kehadapan Dewa-Dewi dan Bhatara-Bhatari agar berkenaan bahwa beliau akan distanakan di Bale Agung atau tempat yang telah ditentukan. Setelah itu dilakukan permohonan supaya Dewa-Dewi dan Bhatara-Bhatari yang merupakan sinar suci dari Sang Hyang Widhi berkenaan disucikan ke laut/sumber air suci untuk menghanyutkan malaning jagad/kekotoran alam dan memohon Tirtha Amerta (air suci).
Gambar 2. Tawur Kesanga
Upacara Tawur Kesanga dilaksanakan tepat pada hari Tilem Chaitra yaitu sehari sebelum Upacara Nyepi. Tawur Kesanga dilakukan dengan tujuan menyucikan dan menyeimbangkan alam semesta dengan menetralisir kekuatan alam, tirtha tawur untuk melebur malaning bumi, agar tercapai keseimbangan Bhuana Alit dan Bhuana Agung diadakan pengembalian apa yang pernah diambil yang diwujudkan secara simbolis dengan menaburkan nasi tawur, sehingga tercapai keharmonisan dan kesejahteraan hidup. Tawur ini dilaksanakan berdasarkan dengan tingkatannya yaitu :
- Tingkat Provinsi bernama Tawur Agung dilengkapi dengan Sesayut Prayascitagumi dan Sesayut Dirgayusa Gumi, beserta perlengkapannya. Pelaksanaannya bertempat di Catuspata/persimpangan.
- Tingkat Kabupaten dinamai Panca Kelud yaitu mempergunakan lima ekor ayam/lima warna pengideran ditambah itik belang kalung satu ekor, asu belang bungkem satu ekor beserta perlengkapannya bertempat di Catuspata persimpangan.
- Tingkat Kecamatan bernama Upacara Panca Sanak yaitu mempergunakan lima ekor ayam/lima warna sesuai nama pengideran ditambah satu ekor itik belang kalung beserta perlengkapannya. Pelaksanaannya bertempat di Catuspata/persimpangan.
- Tingkat Desa maka tawurnya disebut Panca Sata yaitu mempergunakan lima ekor ayam sesuai dengan nama pengideran beserta perlengkapanya. Pelaksanaannya bertempat di jaba depan Pura Bale Agung atau Pure Desa.
- Tingkat Banjar maka jenis tawur disebut Ekasata yaitu seekor ayam brumbun diolah menjadi 33 tanding (33 urip bhuana) genap dengan perlengkapannya. Tempat pelaksanaannya di depan Balai Banjar.
- Di rumah umat masing-masing, terutama di Merajan menghaturkan peras ajuman, daksina, ketupat kelanan, canang lengewangi, burat wangi, nunas tirtha, dan bija beras kuning.
Setelah upacara Tawur Kesanga adalah hari raya Nyepi, yang disambut dengan melakukan tapa, brata, yoga, semadhi, sesuai dengan Catur Brata Penyepian yaitu :
- Amati Geni yaitu tidak menyalakan api, baik pada siang hari maupun malamnya, tidak memasak, tidak menyalakan lampu penerangan, berpuasa dan tidak menikmati makanan maupun minuman. Makna dari Amati Geni adalah pengendalian diri dan hawa nafsu.
- Amati Karya, yaitu tidak melaksanakan kerja fisik sebagai upaya untuk melaksanakan tapa, brata, yoga, semadhi, Amati karya bagi umat yang awam dapat dialihkan untuk membaca kitab-kitab suci agama Hindu berupa Weda dan susastra Hindu lainnya. Makna dari Amati Karya adalah meningkatkan kesucian rohani.
- Amati Lelanguan yaitu tidak menikmati keindahan (keasyikan menonton TV atau jenis hiburan lainnya), pikiran itu dipusatkan untuk mengingat atau membayangkan keagungan pencipta (Hyang Widhi), atau Amulatsarira (introspeksi diri), mendengarkan suara alam tanpa kegiatan (aktivitas) manusia.
- Amati Lalungaan, yaitu tidak melakukan bepergian, tidak pergi dari tempat area brata itu dilaksanakan.
Pada saat berakhirnya brata penyepian itu, disebut Ngembak Geni artinya melepaskan brata atau selesai melaksanakan brata. Seluruh umat Hindu pada hari tersebut melakukan Dharma Santih (upaya kedamaian diri dan bersama berlandaskan ajaran agama Hindu). Setelah Ngembak Geni yang berarti melepaskan brata, dilanjutkan dengan melaksanakan Dharma Santih, yang memiliki makna untuk mewujudkan kerukunan dan keharmonisan dalam kehidupan bersama dalam bermasyarakat.
_________________________________________________
KEMENTERIAN MEDINFO
KABINET RAKSABHINAYA
BEMF MIPA UNEJ 2022